Pada saat pengerjaan tugas akhir, pada umumnya mahasiswa akan mendapatkan dosen pembimbing yang dapat dijadikan tempat untuk mengonsultasikan hasil kerja kita. Pastinya kita berharap mendapat dosen pembimbing yang baik dan bersedia membantu kapan pun dengan mudah. Namun, pada kenyataannya kita juga mungkin mendapat dosen pembimbing yang sibuk sehingga sulit untuk dihubungi atau diajak untuk bertemu. Hal ini tentu saja dapat menghambat kita untuk dapat menyelesaikan tugas akhir tepat waktu. Oleh karena itu, berikut adalah 12 cara menghadapi dosen pembimbing yang Ketahui jadwal mengajar dosen dan kegiatan lainnyaMenghubungi dosen pembimbing terutama yang sibuk sangat tidak fleksibel karena jadwal mengajar yang padat serta mungkin dosen juga memiliki kegiatan lain, seperti mengurus keluarga, menjadi pembicara, atau sedang dalam tugas karena itu, akan lebih efektif jika kita menghubungi dosen di saat dosen tidak sedang melakukan aktivitas lain, setidaknya bukan saat sedang mengajar. Biasanya mahasiswa bisa melihat jadwal dosen melalui situs Ketahui lokasi dosenSelain mengetahui waktu kosong dosen, kita juga sebaiknya mengetahui tempat dosen sedang berada. Dengan demikian, kita mungkin bisa langsung bertemu dan mengkonsultasikan tugas kita di saat yang cara ini efektif karena dosen mau untuk berhenti sejenak dan menanggapi kita terlebih dahulu. Namun, pastikan juga bahwa saat itu dosen bukan sedang ingin istirahat, makan, atau beribadah. Jadi, pandai-pandailah membaca situasi Buat janji dari jauh-jauh hariBeberapa dosen pada umumnya sudah memiliki jadwal-jadwal tertentu yang tidak bisa diganggu gugat. Pastikan bahwa kita sudah pernah menghubungi dosen paling tidak satu hari sebelum melakukan itu, kita juga bisa memberikan pengingat di beberapa hari atau beberapa jam sebelum pertemuan untuk mencegah dosen lupa dan akhirnya batal melakukan bimbingan. Di sisi lain, membuat janji juga dapat menjadikan kita lebih Persiapkan hal-hal yang ingin ditanyakanUmumnya, ketika kita melakukan konsultasi dengan dosen pembimbing, kita tidak hanya bisa mendapatkan revisi atau perbaikan, tetapi kita juga bisa menyiapkan terlebih dahulu pertanyaan terkait revisi yang ada juga bisa mempertanyakan hal-hal yang harus kita lakukan setelah ini. Bahkan kalau perlu, siapkan pertanyaan lanjutan agar tidak perlu menunggu waktu bertemu lagi dengan dosen pembimbing untuk Meminimalisir kekeliruanSemakin banyak kekeliruan karena ceroboh atau kurang teliti selama mengerjakan tugas dapat meningkatkan juga kebutuhan kita untuk bertemu dengan dosen pembimbing. Oleh sebab itu, cegah adanya kesalahan dengan cara mengerjakan secara fokus, teliti, dan sisi lain, cegah juga melakukan kesalahan berulang. Apabila dosen sudah memperingatkan atau memberi petunjuk terkait kesalahan di waktu sebelumnya, periksa lagi tugas kita untuk memudahkan dosen agar tidak berulang-ulang memberikan Hubungi melalui pesanSaat ini teknologi sudah berkembang sehingga kita tidak harus bertemu dosen secara langsung untuk melakukan bimbingan. Akan tetapi, kendala dari konsultasi secara tidak langsung ini adalah kita tidak tahu apakah dosen dapat menggunakan teknologi serta mungkin sulit untuk mendapatkan atensi penuh dari dosen saat itu karena ada banyak yang terpenting ketika menghubungi lewat pesan adalah pastikan jam menghubungi sudah di jam kerja serta struktur pesan terdiri atas salam, meminta maaf karena mengganggu waktunya, perkenalan dengan lengkap, penjelasan maksud dari menghubungi, kemudian mengakhiri dengan salam dan ucapan terima Bertemu langsung di rumahCara ini biasanya cukup efektif untuk menghubungi dosen pembimbing sebab sering kali dosen terlalu sibuk di kampus. Akan tetapi, karena rumah adalah tempat untuk beristirahat dan bertemu dengan keluarga, pastikan terlebih dahulu bahwa dosen memang berkenan untuk melakukan bimbingan di Berikan hal-hal yang disukai dosenSebagai bentuk perhatian dan kepedulian kita, kita juga dapat membawakan hal-hal yang disukai dosen untuk membuat suasana hati dosen menjadi baik dan mau memberikan bimbingan dengan kita di tengah kesibukannya. Namun, hal tersebut tidak hanya yang bersifat materll, kita juga bisa memberikan ucapan selamat, menyapa ketika bertemu, atau memberikan Bicara dengan baik dan benarApa pun media komunikasi yang digunakan, baik secara langsung maupun tidak langsung, penggunaan bahasa yang baik dan benar tetap harus digunakan. Jika menggunakan pesan teks, pastikan bahwa sudah sesuai dengan KBBI dan EBI, terstruktur, kalimat yang digunakan langsung pada intinya, tidak menggunakan kata-kata yang disingkat, serta bisa ditambahkan emoji agar pesannya tidak terlalu jika bertemu secara langsung, jangan gugup dan katakan kebutuhan secara jelas dan gunakan intonasi, tempo, serta nada yang sopan selayaknya berkomunikasi dengan dosen agar ucapan yang disampaikan tidak salah diartikan oleh Selalu jaga etika dan sopan santunSelain bahasa, pastikan juga tingkah laku kita sudah sesuai etika dan dilakukan dengan sopan santun. Hal ini sangatlah penting terutama ketika bertemu langsung dengan dosen sebab beliau dapat langsung melihat dan menilai perilaku hal ini tidak berpengaruh langsung terhadap hasil dari tugas kita, tetapi ketika dosen memiliki impresi yang baik terhadap kita, biasanya beliau juga lebih respect dan lebih mau menerima ketika kita ingin Jangan terlalu seriusTidak ada salahnya untuk sesekali bercanda atau setidaknya tidak terlalu serius ketika berkomunikasi dengan dosen pembimbing. Hal ini dilakukan agar suasananya tidak terlalu datar atau lebih santai baik untuk kita maupun samping itu, dosen juga mungkin akan lebih nyaman ketika kita memiliki selera humor yang sama dengan ketika sehingga beliau akan lebih mengenal kita dan mau memprioritaskan proses bimbingan yang kita Jangan mudah menyerahMau tidak mau, menghadapi dosen pembimbing yang sangat sibuk pasti berat sehingga kita harus terus menerus bersabar untuk menunggu dan mengejar-ngejar dosen tersebut, ditambah dengan rasa cemas karena kondisi yang tidak pasti. Akan tetapi, usaha kita juga diharapkan dapat membuahkan hasil yang baik sehingga tidak perlu dimasukkan ke hati atau terlalu dicemaskan karena selama kita sudah berusaha, biasanya akan ada jalan yang membawa kita pada 12 cara menghadapi dosen pembimbing yang sibuk. Hal ini memang tidak bisa kita hindari, tetapi dapat kita hadapi dengan beberapa cara, di antaranya ketahui jadwal mengajar dosen dan kegiatan lainnya, ketahui lokasi dosen, serta buat janji dari jauh-jauh itu, persiapkan hal-hal yang ingin ditanyakan, meminimalisir kekeliruan, hubungi melalui pesan, bertemu langsung di rumah, berikan hal-hal yang disukai dosen, bicara dengan baik dan benar, selalu jaga etika dan sopan santun, jangan terlalu serius, terakhir jangan mudah pada diri sendiri bahwa perlahan-lahan kita pasti bisa menghadapinya dan menyelesaikan tugas akhir ini dengan baik meski mendapat dosen pembimbing yang sibuk.
Kartuntugasan kebersihan dan keceriaan kelas cikgu ayu dot my. 40+ trend terbaru gambar animasi bergerak guru mengajar. Dosen kelas mengajar, mebel, anak, kelas png 1666x1147px 247.24kb; Cantik sedang mengajari murid muridnya animasi pak guru sedang mengajar di depan kelas . Gambar kartun guru muslimah sedang mengajar animasi lucu
ArticlePDF AvailableAbstractThis study aims to confirm the influence of lecturers' teaching styles on student learning motivation at the Basom Theological College batam. This study used quantitative methods with a sample of 30 students. The findings of the study revealed that the teaching style of lecturers at STT Basom Batam affects student learning motivation. This is shown by the data that if th ≥ tt, then there is a significant Influence of Lecturer Teaching Style X on the Learning Motivation of STT Basom Y students. From the table it is known that tt = and from the calculations obtained at a significance level of 5% with N = 30. Thus, th > tt, meaning that there is a significant influence of the lecturer's teaching style on the learning motivation of STT Basom Batam students. Penelitian ini bertujuan untuk mengkonfirmasi pengaruh gaya mengajar dosen terhadap motivasi belajar mahasiswa di Sekolah Tinggi Teologi Basom Batam. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan sampel mahasiswa sebanyak 30 orang mahasiswa. Temuan penelitian mengungkapkan bahwa gaya mengajar dosen di STT Basom Batam mempengaruhi motivasi belajar mahasiswa. Hal ini ditunjukkan dengan data bahwa jika th ≥ tt, maka terdapat Pengaruh Gaya Mengajar Dosen X yang signifikan terhadap Motivasi Belajar mahasiswa STT Basom Y. Dari tabel diketahui tt = 1,697 dan dari perhitungan diperoleh 2, 696 pada taraf signifikansi 5% dengan N = 30. Dengan demikian, th > tt, artinya terdapat pengaruh yang signifikan gaya mengajar dosen terhadap motivasi belajar mahasiswa STT Basom Batam. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for freeContent may be subject to copyright. Jurnal Ilmiah Religiosity Entity Humanity JIREH Volume 4, Nomor 2, Desember, 2022 165-178 ISSN 2685-1393 p; ISSN 2685-1466 e DOI Available Online at Received 27 Agustus 2022 Revisions 01 November 2022 Accepted 02 November 2022 Motivasi Belajar Mahasiswa Melalui Gaya Mengajar Dosen Di Era Pandemi Paskah Parlaungan Purba Sekolah Tinggi Teologi Basom Batam Korespondensi paspurba07 Ester Melati Sekolah Tinggi Teologi Basom Batam Email estermelati30 Abstract This study aims to confirm the influence of lecturers' teaching styles on student learning motivation at the Basom Theological College batam. This study used quantitative methods with a sample of 30 students. The findings of the study revealed that the teaching style of lecturers at STT Basom Batam affects student learning motivation. This is shown by the data that if th ≥ tt, then there is a significant Influence of Lecturer Teaching Style X on the Learning Motivation of STT Basom Y students. From the table it is known that tt = and from the calculations obtained at a significance level of 5% with N = 30. Thus, th > tt, meaning that there is a significant influence of the lecturer's teaching style on the learning motivation of STT Basom Batam students. Keyword lecturers; teaching style; students; motivation to learn Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengkonfirmasi pengaruh gaya mengajar dosen terhadap motivasi belajar mahasiswa di Sekolah Tinggi Teologi Basom Batam. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan sampel mahasiswa sebanyak 30 orang mahasiswa. Temuan penelitian mengungkapkan bahwa gaya mengajar dosen di STT Basom Batam mempengaruhi motivasi belajar mahasiswa. Hal ini ditunjukkan dengan data bahwa jika th ≥ tt, maka terdapat Pengaruh Gaya Mengajar Dosen X yang signifikan terhadap Motivasi Belajar mahasiswa STT Basom Y. Dari tabel diketahui tt = 1,697 dan dari perhitungan diperoleh 2, 696 pada taraf signifikansi 5% dengan N = 30. Dengan demikian, th > tt, artinya terdapat pengaruh yang signifikan gaya mengajar dosen terhadap motivasi belajar mahasiswa STT Basom Batam. Kata Kunci dosen; gaya mengajar; mahasiswa; motivasi belajar Jurnal Ilmiah Religiosity Entity Humanity JIREH Vol. 4, No. 2, Desember, 2022 165-178 Pendahuluan Setiap pengajar mengharapkan mahasiswa yang diajar dapat memahami tujuan dari pembelajaran. Namun dalam kenyataan banyak mahasiswa tidak dapat mengikuti dengan baik karena merasa bosan dan tidak betah dalam belajar baik onsite maupun online. Hal ini terjadi ketika adanya pandemi covid 19. Dari hasil observasi bahwa mahasiswa belajar kurang bergairah, disebabkan mahasiswa harus belajar mandiri oleh kebijakan pemerintah dalam penerapan protokol kesehatan sehingga harus menjaga jarak. Kemudian tidak semua mahasiswa belajar mengikuti pembelajaran secara efektif disebabkan para pelajar terdiri dari keberagaman latar belakang mahasiswa, baik ketika manusia terlahir ke dunia ini dalam keadaan yang berbeda satu sama lain. Kemudian perbedaan genetik, pengaruh lingkungan yang melingkupi pengalaman hidup manusia sehingga perbedaan karakter peserta didik kerap menjadi masalah bagi pihak kampus dan dosen. Kemudian faktor kelelahan yang dialami oleh peserta didik karena peserta didiknya merupakan karyawan perusahaan. Selanjutnya dalam proses belajar mengajar masih ditemukan memakai metode klasik yaitu ceramah. Pembelajaran yang dilakukan secara konvensional berarti pada proses pembelajaran masih menggunakan media yang standar, seperti powerpoint atau tanpa mengunakan media pembelajaran dan juga pemberian tugas kepada mahasiswa dengan materi yang terbatas. Peserta didik memiliki paradigma baru bahwa materi yang dipelajari bisa di pelajari lewat sumber belajar lainya walaupun pada akhirnya tidak dipelajari. Sehingga membuat mahasiswa tidak fokus dalam mengikuti pembelajaran. Dalam proses belajar mengajar diperlukan gaya mengajar dosen disesuaikan dengan gaya belajar mahasiswa. Namun selama berlangsungnya Covid 19 sudah menerapkan gaya mengajar yang aktif, kreatif, dan inovatif. Dengan adanya gaya mengajar dosen dapat dilihat bahwa melalui gaya mengajar ini dapat meningkatkan motivasi belajar mahasiswa. Sebagaimana dalam penelitian Harbeng Masni dalam artikelnya berkata faktor yang mempengaruhi belajar yaitu cara dosen mengajar. Cara yang dimaksud di sini adalah bagaimana seorang dosen mempersiapkan diri sebelum mengajar, ketepatan waktu, materi yang disampaikan, keakraban dengan mahasiswa, dan Chatib mengatakan bahwa hakikatnya gaya mengajar yang dimiliki dosen adalah strategi transfer informasi yang diberikan kepada mahasiswanya. Sedangkan gaya belajar adalah bagaimana sebuah informasi dapat diterima dengan baik oleh mahasiswanya. Tetapi mahasiswa akan cepat merasa bosan dan tidak betah di kelas jika ia punya kecenderungan kecerdasan spasial-visual sementara dosennya mengajar dengan gaya ceramah yang monoton. Rooijakkers seperti yang dikutip oleh Syaiful Sagala mengemukakan “Bilamana pengajar tidak mengetahui apa yang sebenarnya terjadi dalam pikiran peserta didiknya untuk mengerti sesuatu, kiranya dia pun tidak akan dapat memberi dorongan yang tepat kepada mereka Aviva Aurora and Hansi Effendi, “Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran E-Learning Terhadap Motivasi Belajar Mahasiswa Di Universitas Negeri Padang” 05, no. 02 2019 11–16. Harbeng Masni, “Strategi Meningkatkan Motivasi Belajar Mahasiswa Harbeng Masni 1,” Dikdaya 05 34–45. Jurnal Ilmiah Religiosity Entity Humanity JIREH Vol. 4, No. 2, Desember, 2022 165-178 yang sedang belajar.” Dari kutipan tersebut, dapat diketahui bahwa dalam situasi yang sedemikian jika para pendidik tidak menggunakan gaya mengajar yang berbeda atau justru mengajar dengan gaya monoton maka murid tidak akan berminat dalam mengikuti pelajaran yang disampaikannya dan menjadikan para murid melupakan materi pelajaran yang diterimanya. Dosen berhasil masuk ke dunia mahasiswa lewat penyesuaian gaya belajar mahasiswa. Seorang pengajar harus dapat menggunakan gaya dan pendekatan mengajar yang dapat menjamin pembelajaran dapat berhasil sesuai dengan yang direncanakan dan meningkatkan minat mahasiswa untuk mengikuti pembelajaran. Maka hasilnya, pembelajaran yang dirasakan mahasiswa menjadi lebih menyenangkan, kepercayaan diri, semakin mudah menguasai materi belajar, dan ia tumbuh menjadi anak yang mandiri. Inilah salah satu contoh kesesuaian gaya mengajar dosen dengan gaya belajar mahasiswa. Dosen memiliki data tentang gaya belajar mahasiswanya masing-masing. Kemudian setiap dosen harus menyesuaikan gaya mengajarnya dengan gaya belajar mahasiswa yang telah diketahui dari hasil pengamatan kecerdasan mahasiswa tersebut. Prinsip efektivitas pembelajaran adalah kesesuaian gaya mengajar dosen dengan gaya belajar mahasiswa. Sejalan dengan itu, Rooijakkers seperti yang dikutip oleh Syaiful Sagala mengatakan bahwa keberhasilan seseorang pengajar akan terjamin, jika pengajar itu dapat mengajak para muridnya mengerti suatu masalah melalui semua tahap proses belajar, karena dengan cara begitu murid akan dapat memahami materi yang dapat mengatasi berbagai permasalahan yang berkaitan motivasi mahasmahasiswa dalam belajar diperlukan gaya mengajar yang variatif yang dipandang sesuai dan mampu meningkatkan minat mahasiswa dalam belajar atau menerima materi pelajaran yang disampaikan. Gaya mengajar yang variatif dengan menguasai teknologi. Namun terlihat bahwa gaya mengajar yang lebih unggul adalah gaya mengajar teknologis, hal ini dikarenakan dosen mampu mengoptimalkan penggunaan sarana dan prasarana yang telah tersedia Komaruddin mengatakan bahwa gaya mengajar dapat dipahami sebagai pertama, suatu tipe atau desain dalam pembelajaran; kedua, suatu deskripsi atau analogi yang dipergunakan untuk membantu proses visualisasi sesuatu yang tidak dapat dengan langsung diamati; ketiga, suatu sistem asumsi-asumsi, data-data dan inferensi-inferensi yang dipakai untuk menggambarkan secara matematis suatu obyek atau peristiwa; keempat, suatu desain yang disederhanakan dari suatu sistem kerja; Kelima, penyajian yang diperkecil dari suatu sistem agar dapat menjelaskan dan menunjukkan sifat atau bentuk aslinya. Syaiuful Sagala Konsep dan Makna PembelajaranUntuk Membantu Memecahkan Problematika Belajar-Mengajar Bandung, CV Alfabeta2003 hal. 173. Fika Fitriasari, “Hubungan Antara Kecemasan Dan Gaya Mengajar Dosen Dengan Hasil Belajar Matakuliah Matematika Ekonomi Mahasiswa Jurusan Manajemen Feb Umm Angkatan 2016,” Seminar nasional dan gelar produk 2017 759–768. Ibid. hal. 174. 2017 Ikhsanudin, “Muhamad Ikhsanudin Analisis Gaya Mengajar,” Jurnal pendidikan Islam Al I’tibar 3, no. 1 2017 56–73. Komaruddin Bagaimana Mengajar Yang Baik, Jakarta, PT BPK Gunung Mulia2000, hal. 152. Jurnal Ilmiah Religiosity Entity Humanity JIREH Vol. 4, No. 2, Desember, 2022 165-178 Selanjutnya Joyve dan Weil seperti yang dikutip oleh Syaiful Sagala menjelaskan “Gaya mengajar adalah suatu deskripsi dari lingkungan belajar yang menggambarkan perencanaan pembelajaran dengan tujuan untuk membantu para mahasiswa meningkatkan minatnya dalam memperoleh informasi, ide, keterampilan, nilai, cara berpikir, sarana untuk mengekspresikan dirinya dan belajar.” Gaya mengajar secara individual dapat meningkatkan minat mahasiswa dalam belajar karena gaya mengajar ini menitkik beratkan pada pemberian bantuan dan bimbingan belajar kepada masing-masing mahasiswa secara individual. Gaya mengajar secara individual ini juga menggunakan pendekatan yang terbuka antara dosen dan mahasiswa yang bertujuan untuk menimbulkan perasaan bebas dalam belajar sehingga terjadi hubungan yang harmonis antara dosen dengan mahasiswa. Dosen Pendidikan Agama Kristen dalam melakukan tugasnya tersebut dituntut untuk dapat menggunakan gaya mengajar yang dapat merangsang dan meningkatkan minat belajar mahasiswa dalam mengikuti pembelajaran Pendidikan Agama Kristen, sehingga dapat mengarahkan kepribadian mahasiswa dan dengan demikian pengalaman pengetahuan agama Kristen yang bersumber dari Alkitab itu dapat diwujudkan secara nyata dalam kehidupan pribadinya. Pertanyaan penelitian ini ialah Apakah terdapat pengaruh gaya mengajar dosen terhadap motivasi belajar mahasiswa STT Basom, Batam? Dengan demikian, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh gaya mengajar dosen terhadap motivasi belajar mahasiswa STT Basom, Batam. Metode Penelitian Adapun metode penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah Ex Post Facto yaitu pengumpulan data yang dikumpulkan, didasarkan pada situasi yang lewat, tetapi memiliki kaitan pada masa sekarang. Metode Ex Post Facto dipakai mengingat penulis meneliti dampak dari suatu peristiwa yang sudah terjadi, bukan meneliti sebuah proses yang sedang terjadi. Metode bersifat “Ex Post Facto” artinya penelitian tidak melakukan intervansi terhadap variabel yang diteliti. Dalam penelitian ini akan dibahas sejauh mana Pengaruh Gaya Mengajar Dosen Dengan Motivasi Belajar Mahasiswa. Untuk mengetahui tingkat pengaruhnya, maka peneliti menggunakan metode deskriptif korelasional dalam pemecahan masalah penelitian di atas. Metode ini merupakan suatu metode yang ditujukan untuk memecahkan masalah yang sedang terjadi pada saat sekarang ini, dengan maksud memberi gambaran yang jelas tentang penelitian yang dilakukan. Hal ini sejalan dengan yang dikatakan oleh hadarai Nawari yang mengatakan bahwa ”Prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan tampak atau sebagaimana adanya.” Objek yang diteliti dalam penelitian adalah populasi. Populasi yang di maksud disini adalah objek penelitian yang di dalamnya subjek yang dijadikan sebagai sumber data yang diharapkan dapat memberikan data-data yang dibutuhkan oleh sipenulis. Jumlah populasi Prodi PAK dan Teologi STT Basom sejumlah 60 orang. Syaiful Sagala hal. 176. Hadari Nawari, Metode Penelitian Sosial, Jakarta Gajah Mada University Press, 1987, hal. 63 Jurnal Ilmiah Religiosity Entity Humanity JIREH Vol. 4, No. 2, Desember, 2022 165-178 Sehubungan sampel penelitian, Ridwan mengatakan “Apabila ukuran populasi sebanyak 100, ukuran sampel diharapkan sekurang-kurangnya 15 % dari ukuran populasi.” Berdasarkan pendapat diatas, penentuan jumlah sampel adalah 50 % dari jumlah populasi yakni 50% x 60 = 30 orang diambil secara random dari 2 kelas. Teknik analisis data jika memenuhi persyaratan analisis yaitu distribusi normal dan linier maka akan diuji dengan statistika parametrik dan jika tidak memenuhi persyaratan analisis maka digunakan statistic non parametrik. Linieritas data diuji dengan menggunakan rumus. Data yang telah dijaring dari responden kemudian dikumpulkan untuk ditabulasi dan diolah. Hasil dan Pembahasan Macam-macam Gaya Mengajar Dosen Dalam kegiatan pembelajaran salah satu faktor utama yang perlu diperhatikan oleh para pendidik adalah mengenai minat belajar para mahasiswa. Selanjutnya Syaiful Sagala mengemukakan bahwa ada enam 6 gaya mengajar yang dapat digunakan oleh dosen dalam mengajar yang bertujuan untuk dapat merangsang minat belajar mahasiswa, yaitu 1 Gaya mengajar dengan interaksi sosial. Gaya mengajar dengan interaksi sosial ditandai dengan adanya sikap ramah, bersahaja, perhatian, dan mau mendengar pendapat para mahasiswa yang dilakukan oleh dosen. 2 Gaya mengajar dengan alam sekitar. Gaya mengajar dengan alam sekitar adalah gaya mengajar dosen yang menggunakan alam sekitar sebagai deskripsi dalam menyampaikan materi pembelajaran. 3 Gaya mengajar dengan menggunakan pusat perhatian. Gaya mengajar dengan menggunakan pusat perhatian memandang bahwa anak harus dididik untuk dapat hidup dalam masyarakat dan dipersiapkan dalam masyarakat. 4 Gaya mengajar dengan menggunakan sekolah sebagai pusat kerja. Gaya mengajar dengan menggunakan sekolah sebagai pusat kerja dapat dipandang sebagai titik kulminasi dari pandangan-pandangan yang menekankan pendidikan keterampilan dalam pendidikan. 5 Gaya mengajar secara individual. Pada gaya mengajar secara individual, dosen memberikan bantuan belajar kepada masing-masing pribadi mahasiswa sesuai dengan mata pelajaran yang diajarkan oleh dosen yang bersangkutan. Kegiatan penyampaian pelajaran oleh dosen kepada sejumlah mahasiswa yang biasanya dilakukan oleh pengajar dengan berceramah di kelas. Gaya mengajar secara klasikal cenderung menempatkan mahasiswa dalam posisi pasif sebagai penerima bahan ajar. Upaya mengaktifkan dan merangsang minat belajar mahasiswa dalam hal ini adalah dengan keahlian dosen menggabungkan berbagai gaya mengajar lainnya sehingga tidak menimbulkan kejenuhan bagi mahasiswa. Motivasi Belajar Mahasiswa Muhibbin Syah mengatakan secara umum motivasi diklasifikasikan menjadi 2 jenis yaitu Motivasi intrinsik dan Motivasi Ekstrinsik. Pertama, motivasi intrinsik. Ridwan, Belajar Mudah Penelitian untuk guru-Karyan dan Peneliti Pemula, Bandung Alfa Beta. 2005, hal. 16 Jurnal Ilmiah Religiosity Entity Humanity JIREH Vol. 4, No. 2, Desember, 2022 165-178 Adalah hal dan keadaan keadaan yang berasal dari dalam diri mahasiswa sendiri yang dapat mendorongnya melakukan tindakan belajar. Yang tergolong ke dalam klasifikasi ini adalah perasaan menyenangi materi dan kebutuhannya terhadap materi tersebut misalnya materi pelajaran tersebut berhubungan dengan cita-cita masa depan mahasiswa yang motivasi ekstrinsik. Motivasi ini adalah hal dan keadaan yang datang dari luar individu mahasiswa yang mendorongnya untuk melakukan kegiatan belajar. Yang tergolong ke dalam motivasi eksternal ini adalah pujian dan hadiah, peraturan/tata tertib sekolah, suri teladan orang tua/dosen, dan lain-lain. Seorang dosen sebaiknya memahami juga, bahwa motivasi ekstrinsik, hanya efektif jika adanya perangsang-perangsang dari luar yang mengakibatkan seorang mahasiswa mengubah tingkah lakunya secara efektif. Dalam kegiatan belajar mengajar, motivasi ekstrinsik seringkali hanya memegang peranan yang kecil, namun seringkali seorang dosen menganggap dirinya mampu mengubah motivasi internal dengan upaya tertentu memberi hadiah atau hukuman. Motivasi ekstrinsik ini, hanya akan efektif jika motivasi intrinsik mahasiswa mengalami perubahan dengan sendirinya melalui sejumlah pengalaman. Maka, seorang dosen sebaiknya tidak terlalu terpaku merencanakan motivasi eksternal yang terlalu berlebihan, agar tidak membuat mahasiswa hanya membeo tingkah laku atau kemampuan yang dimilikinya. Hal ini menunjukkan bahwa belajar berhubungan erat dengan melatih diri untuk menguasai sejumlah keahlian. Dan keahlian tersebut dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari setelah selesai belajar, sekalipun persoalan yang dihadapi tidak seperti yang dihadapi ketika sedang belajar. Dengan memperhatikan hal di atas, maka dosen dengan segala upayanya untuk membuat mahasiswa belajar adalah motivasi ekstrinsik bagi mahasiswa. Dosen perlu juga memperhatikan bahwa pikiran atau persepsi sendiri sering lebih kuat dari kebenaran yang letaknya di luar diri sendiri. Oleh karena itu, tugas dosen sangat berat untuk memberikan upaya yang maksimal dalam rangka menimbulkan motivasi yang sama kuatnya dengan motivasi yang berasal dari dalam diri sendiri. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi motivasi belajar mahasiswa, maka faktor-fator yang mempengaruhi minat menurut Winkel adalah sebagai berikut 1 Taraf Intelegensi, dalah kemampuan belajar yang diartikan dengan dua, yakni intelegensi dalam arti luas yang merupakan kemampuan untuk mencapai prestasi yang di dalamnya berpikir main perasaan. Intelegensi dalam arti sempit merupakan kemampuan untuk mencapai prestasi-prestasi di sekolah atau kemampuan akademik yang di dalamnya berpikir, main perasaan. 2 Motivasi belajar, yakni keseluruhan daya penggerak dalam diri mahasiswa. 3 Perasaan sikap. 4 Keadaan psikis-psikis menunjukkan pada tahap pertumbuhan jasmani, keadaan alat-alat indera dan lain sebagainya. Muhibbin Syah, hal 137. Ibid. Winkel, Psikologi Perkembangan Jakarta Gramedia,1982, hal. 24. Jurnal Ilmiah Religiosity Entity Humanity JIREH Vol. 4, No. 2, Desember, 2022 165-178 Faktor yang paling kuat dalam mempengaruhi motivasi adalah “kebutuhan”. Hal ini tidak dapat dipungkiri oleh manusia. Setiap tindakan yang merupakan perwujudan dari motivasi adalah didasari pada kebutuhan. Manusia tidak akan termotivasi untuk mencapai suatu tujuan atau melakukan suatu tindakan, jika ia tidak membutuhkan sesuatu dari tindakan serta pikirannya itu. Menurut Maslow ada 7 kebutuhan manusia yang harus dipenuhi, yang diyakini menjadi motivasi dalam setiap tindakan manusia yaitu pertama, kebutuhan fisiologis. Yaitu kebutuhan jasmani manusia misalnya, kebutuhan akan makanan, minum, tidur, istirahat, dan kesehatan. Untuk dapat belajar dengan baik, mahasiswa harus dalam keadaan sehat-sehat saja, tidak kelaparan, kehausan, yang dapat mengganggu keinerja otaknya dalam belajar. Kedua, kebutuhan akan keamanan. Manusia membutuhkan ketentraman dan keamanan jiwa. Perasaan kecewa, dendam, takut akan kegagalan, ketidakseimbangan mental dan goncangan-goncangan emosi yang lain dapat mengganggu aktivitas belajar seseorang. Untuk meningkatkan cara belajar mahasiswa lebih efektif, maka mahasiswa harus dapat menjaga keseimbangan emosi, sehingga perasaan aman dapat tercapai dan konsentrasi pikiran dapat dipusatkan pada materi pelajaran yang ingin dipelajari. Ketiga, kebutuhan akan kebersamaan dan cinta. Manusia dalam hidup membutuhkan kasih sayang dari orang tua, saudara dan teman-teman yang lain. Di samping itu, ia akan merasa berbahagia jika dapat membantu dan memberikan cinta kasih pada orang lain pula. Belajar bersama akan membuka pikiran mahasiswa, serta meningkatkan ketajaman berpikir mahasiswa. Keempat, kebutuhan akan status. Tiap orang menginginkan segala usahanya berhasil. Untuk kelancaran belajar, perlu optimisme, percaya diri, dan keyakinan akan dapat menyelesaikan tugasnya dengan baik. Mahasiswa harus mendapat insentif bahwa, apa yang dipelajarinya kelak akan berguna bagi dirinya sendiri. Kelima, kebutuhan akan self-actualisation. Belajar yang lebih efektif dapat diciptakan untuk memenuhi kebutuhan sendiri, image seseorang. Tiap-tiap orang tentu berusaha untuk memenuhi keinginan yang dicita-citakannya. Oleh karena itu, mahasiswa harus yakin bahwa dengan belajar yang baik akan membantunya mencapai cita-cita yang diinginkannya. Keenam, kebutuhan untuk mengetahui dan mengerti. Yaitu kebutuhan manusia untuk memuaskan rasa ingin tahu, mendapatkan pengetahuan, informasi, dan untuk mengerti sesuatu. Untuk mencapai hal ini, maka harus ditanamkan kepada mahasiswa bahwa, satu-satunya cara untuk memuaskan rasa ingin tahunya akan sesuatu adalah dengan belajar. Ketujuh, kebutuhan estetika. Yaitu kebutuhan yang dimanifestasikan sebagai kebutuhan akan keteraturan, keseimbangan dan kelengkapan dari suatu tindakan. Hal ini hanya mungkin akan terwujud jika mahasiswa belajar tak henti-hentinya, tidak hanya dalam pendidikan formal saja tetapi juga setelah selesai, setelah bekerja, berkeluarga serta berperan dalam masyarakat. Kumpulan Teori-Teori tentang Belajar, hal. 76. Ibid. Jurnal Ilmiah Religiosity Entity Humanity JIREH Vol. 4, No. 2, Desember, 2022 165-178 Dengan uraian mengenai kebutuhan tersebut, seorang mahasiswa dapat memperbaharui motivasi intrinsiknya jika ia dapat melihat dengan cermat apa yang paling dibutuhkannya saat ini dalam jangka waktu pendek. Juga jika mahasiswa dapat melihat atau mempunyai visi atau cita-cita mengenai hidupnya di masa yang akan datang dalam jangka panjang. Untuk memperbaharui motivasi ekstrinsiknya, penulis menganggap bahwa tujuan merupakan suatu katalisator faktor yang mempercepat terjadinya suatu proses. Tujuan baru efektif jika kebutuhan terpenuhi. Maka penulis menganggap bahwa tujuan yang dimiliki oleh mahasiswa dapat berubah-ubah, seperti cita-cita dari masa kanak-kanak sampai dewasa yang sering berubah-ubah, tergantung stimulus dari luar. Dosen berperan aktif dalam memberikan stimulasi untuk memperbaharui tujuan hidup mahasiswa, sehingga mahasiswa tidak kehilangan arah, serta memiliki motivasi yang tepat dalam melakukan tindakannya. Motivasi ekstrinsik mahasiswa sering tidak efektif karena, mahasiswa tidak melihat sasaran dari suatu tindakan yang dilakukan oleh pihak kedua yaitu masyarakat maupun lingkungannya. Oleh karena itu, motivasi ekstrinsik ini haruslah diperbaharui oleh stimulans-nya dengan baik, untuk membantu mahasiswa melakukan tindakannya secara terarah dan teratur. Dosen dalam hal ini adalah sumber inspirasi bagi mahasiswa untuk melakukan tindakan yang tepat dan sesuai dengan harapan-harapan pelajaran, agama, juga setiap norma-norma yang diyakini kebenarannya dalam ajaran agama. Oemar Malik mengatakan bahwa seorang dosen perlu mengkaji sejauh mana upayanya untuk menimbulkan motivasi dalam diri mahasiswa. Hal mana yang membuat mahasiswa semakin giat dan efektif dalam hal belajar. Dosen yang baik sebaiknya tidak hanya terpaku pada materi yang akan disampaikan kepada mahasiswa. Tetapi hal yang juga tidak kalah penting adalah membantu mahasiswa untuk memperbaharui motivasinya dalam belajar. Motivasi adalah suatu perubahan energi di dalam pribadi seseorang yang ditandai dengan timbulnya afektif perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan. Pengaruh Gaya Mengajar Dosen Terhadap Minat Belajar Mahasiswa Untuk menarik perhatian anak akan sesuatu dan punya keinginan yang kuat untuk mempelajarinya perlu ada pengaruh. Hal ini merupakan unsure yang dapat membuat perubahan pada objek tertentu, yaitu sebagai suatu daya yang kuat yang dapat memberikan akibat secara langsung maupun tidak langsung, sehingga memberi ciri atau bentuk tersendiri terhadap objek lain. Setiap anak memiliki sifat belajar sendiri-sendiri yang berbeda. Dalam hal ini walaupun minat belajar anak berbeda-beda seorang dosen yang melakukan proses pembelajaran harus dapat memperhatikannya. Sesuatu yang dapat menarik minat dan dapat dibutuhkan oleh anak akan dapat menarik perhatiannya dan dengan demikian maka mereka akan dapat bersungguh-sungguh dalam belajar. Minat belajar seorang mahasiswa juga turut dipengaruhi oleh gaya mengajar dosen. Bagaimana seorang dosen membawakan dirinya, bagaimana ia bersikap dan bertingkah laku pada waktu mengajar semuanya akan sangat diperhatikan oleh muridnya. Dengan adanya gaya mengajar yang variatif diharapkan akan dapat meningkatkan minat belajar mahasiswa. Hal ini disebabkan karena dengan adanya Jurnal Ilmiah Religiosity Entity Humanity JIREH Vol. 4, No. 2, Desember, 2022 165-178 gaya mengajar yang berbeda mahasiswa tidak merasa jenuh atau bosan untuk mengikuti materi pelajaran yang disampaikan oleh dosen. Oleh karena itu seorang dosen dalam menyampaikan pengajarannya harus dapat menggunakan gaya mengajar yang dapat menarik perhatian dan minat para mahasiswanya dalam menerima materi pelajaran yang disampaikan. Dosen harus mampu menggunakan gaya mengajar yang berbeda yang dapat menarik minat para mahasiswanya dan tidak menimbulkan kejenuhan bagi mereka dalam belajar. Dalam kaitan ini Dosen dapat menggunakan gaya mengajar dengan interaksi sosial dan gaya mengajar secara individual. Gaya mengajar dengan interaksi sosial yang baik ditandai dengan ciri-ciri sebagai berikut Mengembangkan kemampuan dan kesanggupan mahasiswa untuk mengadakan hubungan dengan mahasiswa atau orang lain, mengembangkan sikap dan perilaku demokratis, menumbuhkan produktivitas kegiatan belajar mahasiswa. Dengan adanya ciri-ciri tersebut dalam gaya mengajar dosen maka diharapkan minat belajar mahasiswa akan dapat ditingkatkan dengan baik. Hal itu dipahami karena dengan menggunakan gaya mengajar interaksi sosial mahasiswa dikembangkan dalam interaksi sosial yang lebih luas sehingga mahasiswa dimungkinkan untuk dapat menggambarkan wacana berpikir dan berkomunikasi dengan orang atau mahasiswa lain yang dapat merangsang minat belajar terhadap sesuatu hal. Selanjutnya gaya mengajar secara individual yang baik ditandai indikator sebagai berikut Mengembangkan kemampuan yang dimiliki oleh mahasiswa, mahasiswa mempunyai keleluasaan belajar berdasarkan kemampuannya sendiri, mahasiswa mempunyai kedudukan sentral yang menjadi pusat pelayanan dalam pembelajaran. Gaya mengajar secara individual dapat meningkatkan minat mahasiswa dalam belajar karena gaya mengajar ini menitik beratkan pada pemberian bantuan dan bimbingan belajar kepada masing-masing mahasiswa secara individual. Dosen memberikan bantuan mengajar kepada masing-masing pribadi mahasiswa sehingga dengan demikian akan memberikan kesempatan dan keleluasaan kepada masing-masing mahasiswa untuk dapat belajar sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya. Dosen berperan sebagai penasehat atau pembimbingan belajar, membantu mahasiswa untuk mengadakan penilaian belajar dan mengembangkan minat belajar untuk memperoleh kemajuan yang lebih berarti. Gaya mengajar secara individual ini juga menggunakan pendekatan yang terbuka antara dosen dan mahasiswa yang bertujuan untuk menimbulkan perasaan bebas dalam belajar sehingga terjadi hubungan yang harmonis antara dosen dengan mahasiswa. Deskripsi Data Gaya mengajar Dosen Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan kepada 30 orang responden seperti yang dilampirkan, diperoleh = 2257 dengan skor tertinggi 96 dan skor terendah 58. Rata-rata M = diperoleh harganya sebesar 75,23 dibulatkan menjadi 75. Standar deviasi SD = diperoleh harganya sebesar 7,18 dibulatkan menjadi 7. Distribusi frekuensi variabel X Gaya mengajar Dosen Jurnal Ilmiah Religiosity Entity Humanity JIREH Vol. 4, No. 2, Desember, 2022 165-178 dapat dilihat dalam tabel di bawah ini. Tabel tersebut dibentuk dengan berpedoman kepada ketentuan pembuatan tabel distribusi frekuensi. Distribusi frekuensi dan gambar histogram dari skor variabel Gaya Mengajar DosenX dapat diberikan sebagai berikut Tabel 1. Distribusi Frekuensi Variabel X Dengan berpedoman pada ketentuan, jika dengan taraf signifikansi 5% dengan derajat kebebasan DK = n -1 = 6 – 1 = 5, dimana diketahui = 11, 07 dan dari tabel di atas diperoleh bahwa = 3, 08 3, 08 rt, artinya terdapat Pengaruh Gaya Mengajar dosen X terhadap Motivasi Belajar mahasiswa STT Basom Y; dimana 0,456 > 0,361 pada taraf signifikansi 5% dengan N = 30. Untuk menguji apakah terdapat Pengaruh yang signifikan maka diuji dengan thitung, sebagai berikut = 2,696 Jika th ≥ tt, maka terdapat Pengaruh Gaya Mengajar Dosen X yang signifikan terhadap Motivasi Belajar mahasiswa STT Basom Y. Dari tabel diketahui tt = 1,697 dan dari perhitungan diperoleh 2, 696 pada taraf signifikansi 5% dengan N = 30, ternyata th > tt. Jadi, disimpulkan bahwa hipotesis diterima yaitu Terdapat Pengaruh yang Signifikan antara Gaya Mengajar Dosen X dengan Motivasi Belajar mahasiswa Y. Gaya mengajar dosen dapat mempengaruhi motivasi belajar mahasiswa. Gaya mengajar seperti gaya mengajar dengan interaksi sosial, gaya mengajar dengan alam sekitar, gaya mengajar dengan menggunakan pusat perhatian, gaya mengajar dengan menggunakan sekolah sebagai pusat kerja, serta gaya mengajar secara individual perlu diujicobakan dan dikombinasikan oleh dosen. Hal ini penting dalam kaitannya meningkatkan motivasi belajar mahasiswa. Terkait gaya mengajar, dosen perlu mengembangkan kompetensi diri, baik kompetensi profesional maupun Jurnal Ilmiah Religiosity Entity Humanity JIREH Vol. 4, No. 2, Desember, 2022 165-178 kompetensi ini penting dalam menunjang keberhasilan mengajar dosen di kelas. Kasimpulan Hasil penelitian menunjukkan bahwa gaya mengajar dosen di STT Basom Batam mempengaruhi motivasi belajar mahasiswa. Hal ini ditunjukkan dengan data bahwa jika th ≥ tt, maka terdapat Pengaruh Gaya Mengajar Dosen X yang signifikan terhadap Motivasi Belajar mahasiswa STT Basom Y. Dari tabel diketahui tt = 1,697 dan dari perhitungan diperoleh 2, 696 pada taraf signifikansi 5% dengan N = 30. Dengan demikian, th > tt, artinya terdapat pengaruh yang signifikan gaya mengajar dosen terhadap motivasi belajar mahasiswa STT Basom Batam. Untuk itu, hipotesis diterima yaitu terdapat pengaruh yang signifikan antara Gaya Mengajar Dosen X dengan Motivasi Belajar mahasiswa Y di STT Basom Batam. Rujukan Aurora, Aviva, and Hansi Effendi. “Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran E-Learning Terhadap Motivasi Belajar Mahasiswa Di Universitas Negeri Padang” 05, no. 02 2019 11–16. Fitriasari, Fika. “Hubungan Antara Kecemasan Dan Gaya Mengajar Dosen Dengan Hasil Belajar Matakuliah Matematika Ekonomi Mahasiswa Jurusan Manajemen Feb Umm Angkatan 2016.” Seminar nasional dan gelar produk 2017 759–768. Harbeng Masni. “Strategi Meningkatkan Motivasi Belajar Mahasiswa Harbeng Masni 1.” Dikdaya 05 34–45. Hutapea, Rinto Hasiholan. “Meneropong Kompetensi Kepribadian Guru Pendidikan Agama Kristen Sebagai Model Perilaku Peserta Didik.” Veritas Lux Mea Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen 1, no. 2 2019 66–75. Ikhsanudin, 2017. “Muhamad Ikhsanudin Analisis Gaya Mengajar.” Jurnal pendidikan Islam Al I’tibar 3, no. 1 2017 56–73. Syaiuful Sagala Konsep dan Makna PembelajaranUntuk Membantu Memecahkan Problematika Belajar-Mengajar. Bandung, CV Alfabeta 2003. Suharsimi Artikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis. Jakarta Rineka Cipta, 2001. Winarno Surakhmad, Pengantar Penelitian Ilmiah. Bandung Karsito, 1995. S. Winkel, Psikologi Perkembangan. Jakarta Gramedia, 1982. Rinto Hasiholan Hutapea, “Meneropong Kompetensi Kepribadian Guru Pendidikan Agama Kristen Sebagai Model Perilaku Peserta Didik,” Veritas Lux Mea Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen 1, no. 2 2019 66–75, ResearchGate has not been able to resolve any citations for this Antara Kecemasan Dan Gaya Mengajar Dosen Dengan Hasil Belajar Matakuliah Matematika Ekonomi Mahasiswa Jurusan Manajemen Feb Umm Angkatan 2016Fika FitriasariFitriasari, Fika. "Hubungan Antara Kecemasan Dan Gaya Mengajar Dosen Dengan Hasil Belajar Matakuliah Matematika Ekonomi Mahasiswa Jurusan Manajemen Feb Umm Angkatan 2016." Seminar nasional dan gelar produk 2017 Meningkatkan Motivasi Belajar Mahasiswa Harbeng Masni 1Harbeng MasniHarbeng Masni. "Strategi Meningkatkan Motivasi Belajar Mahasiswa Harbeng Masni 1." Dikdaya 05 Kompetensi Kepribadian Guru Pendidikan Agama Kristen Sebagai Model Perilaku Peserta DidikRinto HutapeaHasiholanHutapea, Rinto Hasiholan. "Meneropong Kompetensi Kepribadian Guru Pendidikan Agama Kristen Sebagai Model Perilaku Peserta Didik." Veritas Lux Mea Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen 1, no. 2 2019 Ikhsanudin Analisis Gaya MengajarIkhsanudinIkhsanudin, 2017. "Muhamad Ikhsanudin Analisis Gaya Mengajar." Jurnal pendidikan Islam Al I'tibar 3, no. 1 2017 Surakhmad, Pengantar Penelitian IlmiahSuharsimi ArtikuntoSuharsimi Artikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis. Jakarta Rineka Cipta, 2001. Winarno Surakhmad, Pengantar Penelitian Ilmiah. Bandung Karsito, 1995.
Gambarkartun guru muslimah sedang mengajar animasi lucu merupakan salahsatu alat mengundang kalian terta cute cartoon pictures hijab cartoon cute anime cat. Pngtree memberi anda 102 gambar guru muslim png, vektor, clipart,. Pikbest telah menemukan 632171 desain gambar psd atau png vektor gratis.
Oleh Banatul Murtafi’ah, — Jika membuka mesin pencari di gawai Anda lalu memasukkan kata kunci adab mahasiswa terhadap dosen, maka Anda akan menemukan berbagai macam judul artikel yang serupa seperti 5 Sikap yang Perlu Dipahami Mahasiswa Saat Bertemu Dosen, Etika Berkomunikasi Dengan Dosen hingga Etika Berinteraksi Di Dalam Kelas, Mengontak, dan Berjejaring dengan Dosen. Uniknya, jika memasukkan kata kunci tadi secara terbalik, judul artikel yang muncul tidak ada bedanya. Hal ini cukup menjelaskan bahwa adab dosen terhadap mahasiswa merupakan unpopular opinion alias opini yang hampir tidak pernah dibahas oleh publik. Kemudian, jika istilah mahasiswa-dosen di sini diganti murid-guru, maka temuan di mesin pencari justru nampak lebih berimbang karena seperti hasil pencarian adab murid terhadap guru, hasil pencarian dari kata kunci adab guru terhadap murid pun dijelaskan dengan detail oleh artikel yang muncul di sana. Padahal sejatinya menjadi dosen adalah juga menjadi guru, namun nampaknya ada ketimpangan dalam hal bagaimana seharusnya dosen bersikap kepada mahasiswa. Jika adab guru terhadap murid menurut Islam saja ada. Hierarki dan kesan yang beredar di antara warga kampus bahwa “dosen selalu benar dan wajib dihormati” kiranya perlu dikaji ulang. Dalam Islam, Yang Maha Benar hanyalah Allah swt., lalu, karena semua makhluk di hadapan Allah swt adalah sama, yang membedakan hanya ketakwaannya QS. Al-Hujurat ayat 13, maka, alih-alih mengatakan bahwa “dosen wajib dihormati” kita ganti menjadi “dosen dan mahasiswa wajib saling menghormati”. Mudahnya, jika kita sebagai dosen ingin dihormati mahasiswa, maka mari kita hormati dulu mereka sebagai manusia, makhluk ciptaan Allah SWT. Saya merangkum beberapa adab guru terhadap murid menurut Islam yang telah disarikan dari tiga sumber Imam al-Ghazali dalam risalah al-Adab fid Din dan Ihya Ulumuddin serta Hadratussyaikh KH. Hasyim Asy’ari dalam kitab Adab al-Alim wa al-Muta’allim. Kemudian saya akan menyesuaikannya dengan konteks hubungan dosen dan mahasiswa serta menghubungkannya dengan teori pengelolaan kelas dan teori pembelajaran. Sabar terhadap Murid Seorang guru dalam konteks ini dan selanjutnya akan disebut dosen hendaknya bersabar dan senantiasa bersikap tenang serta menahan marah atas kelakuan murid yang selanjutnya akan disebut mahasiswa. Misalnya adalah ketika mahasiswa tidak mematuhi aturan yang ditelah disepakati seperti melakukan inappropriate behaviour di kelas yakni ngobrol sendiri selagi dosen menjelaskan. Rasulullah saw sendiri pernah dimintai nasihat oleh sahabat dan menasihati sahabat tersebut dengan bersabda “La taghdab jangan marah”. Bahkan dalam teori pengelolaan modern, terdapat istilah pregnant pause dimana guru berhenti dan diam sesaat ketika sedang menjelaskan materi ketika ada murid melakukan inappropriate behaviour di kelas, alih-alih langsung marah Marzano, 2005. Menggunakan Bahasa yang Mudah Dipahami Saat Mengajar Salah satu bentuk menghargai mahasiswa adalah dengan menggunakan bahasa yang mudah untuk dipahami oleh mereka. Hal yang bisa dilakukan adalah misalnya mengajukan pertanyaan yang bisa dipahami terutama oleh mereka yang lama dalam memahami. Selain menanyakan pertanyaan, dosen dianjurkan untuk menjawab pertanyaan yang diajukan mahasiswa dengan ringkas atau bahasa yang sederhana dan diksi yang lebih ringkas. Mendekatkan Murid pada Hal-hal Terpuji Pada dasarnya tugas dosen, seperti halnya guru, tidak terbatas hanya pada mengajar namun juga mendidik. Poin mendidik adalah pada memberikan nasihat kepada mahasiswa dengan tulus ikhlas serta mencegah mereka dari akhlak tercela. Misalnya turut menyisipkan nasihat untuk selau menghormati orang tua, menyayangi sesama, toleransi dengan orang yang berbeda agama, menjaga lingkungan, dsb. Sebagai dosen, yang juga sesama muslim dan mahkluk Allah SWT, sudah seharusnya kita mengajak mahasiswa untuk berbuat baik dan menghindarkan mereka dari perbuatan buruk, sesuai dengan firman Allah كُنْتُم خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ “Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah.” QS. Ali Imron 110 Semangat dalam Mengajar Bentuk lain dari dosen menghargai hak mahasiswa adalah ditunjukkan dengan sikap semangat dalam mengajar dan menyampaikan pemahaman kepada mahasiswa dengan segenap kemampuannya. Bentuk sikap semangat salah satunya adalah dengan menyiapkan materi misal berupa format presentasi, video, atau alat peraga untuk mengajar lainnya dengan sebaik-baiknya sebelum mulai mengajar. Tidak Boleh Pilih Kasih Adab lain yang perlu diperhatikan oleh dosen adalah dengan memperlakukan mahasiswa secara adil, tidak membedakan dan tidak pilih kasih. Dosen tidak seharusnya menampakkan sikap mengistimewakan dan perhatian kepada mahasiswa tertentu. Dalam memberikan kesempatan untuk bertanya, dan berkonsultasi untuk suatu project akhir semester misalnya, setiap mahasiswa memiliki hak yang sama. Bersikap Ramah kepada Murid Dianjurkan untuk seorang dosen juga bersikap ramah terhadap mahasiswa yang diajar serta menyebut mereka dengan sebutan dan nama yang mereka sukai. KH. Hasyim Asy’ari di sini bahkan mengharuskan guru atau dalam hal ini dosen untuk mengetahui nama muridnya. Berabad kemudian, di teori pengelolaan kelas, Marzano 2005 juga menganjurkan guru pada minggu pertama masuk untuk hafal nama murid sebagai salah satu cara untuk membangun hubungan antara guru dan murid. Yang luput dari teori modern ini dan hanya ada di Islam adalah tidak adanya saran untuk medoakan murid. Sementara dalam Islam, KH. Hasyim Asy’ari dan KH. Maimoen Zubair pernah dhawuh untuk guru agar mendoakan murid-muridnya. Sehingga, berbicara dengan kata-kata baik, serta mendoakan mahasiswa adalah termasuk cara dosen menghormati mereka. Mengajarkan Interaksi Sosial Kehidupan masyarakat di kampus sejatinya adalah miniatur kehidupan bermasyarakat secara luas. Mahasiswa belajar mengenal berbagai macam karakter teman dan orang dewasa di sana. Adalah salah satu anjuran untuk dosen mengajarkan interaksi sosial kepada mahasiswanya. Contoh nyata misalnya adalah mengajarkan mahasiswa untuk berinteraksi dengan sesama teman, membantu teman saat kesulitan, serta menasihati teman lain dalam kebaikan. Sebagaimana firman Allah وَتَعَاوَنُوا۟ عَلَى ٱلْبِرِّ وَٱلتَّقْوَىٰ ۖ وَلَا تَعَاوَنُوا۟ عَلَى ٱلْإِثْمِ وَٱلْعُدْوَٰنِ ”Dan tolong-menolong lah kamu dalam kebaikan dan ketakwaan. Dan janganlah tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran.” QS. Al Maidah 2 Perhatian Kepada Murid yang Absen Terakhir, dianjurkan pula untuk dosen memberikan perhatian mahasiswa yang tidak masuk kuliah pada hari tersebut. Terlebih lagi jika sudah berkali-kali tidak masuk. Di sini guru dianjurkan untuk menanyakan kabar, kondisi dan keadaannya murid yang absen tersebut. Sekali lagi, dalam teori pengelolaan kelas modern, Marzano 2005 juga menyampaikan perlunya guru untuk taking attendance atau mengecek kehadiran murid dan menanyakan keadaannya jika dia tidak hadir. Demikian, rangkuman tadi, tanpa ada maksud menggurui, adalah sejatinya pengingat untuk saya pribadi. Jika belum bisa melakukan semua itu, paling tidak sudah berusaha menjadi lebih baik. Karena sejatinya menjadi dosen dengan tetap mengedepankan adab dan akhlakul karimah, serta mengajarkan ilmu yang bermanfaat, insyaallah, akan menjadi jalan menuju jannah-Nya. Wallahua’lam bis-shawab. Sumber Marzano, R. J., Gaddy, B. B., Foseid, M. C., Foseid, M. P., & Marzano, J. S. 2005. A handbook for classroom management that works. Virginia Association for Supervision and Curriculum Development.
10gambar kartun seorang guru sedang mengajar cerpen tentang persahabatan di . Gambar kartun guru muslimah sedang mengajar animasi lucu merupakan salahsatu alat mengundang kalian terta cute cartoon pictures hijab cartoon cute anime cat. Llll ratusan gif gambar animasi, animasi bergerak, dan animasi guru yang menarik dan indah.
Dosen pembimbing yang mudah marah adalah mimpi buruk bagi banyak mahasiswa. Para mahasiswa bisa takut, tertekan, hingga merasa pusing ketika harus berhadapan dengan sang dosen. Padahal, sifat dosen tersebut bisa membuat mereka mengerjakan skripsi atau tesisnya dengan lebih baik dan lebih bayangkan ketika Anda harus menghadapi dosen A yang mudah marah dan dosen B yang sangat sabar. Ketika berhadapan dengan dosen A, mau tak mau Anda jadi super teliti. Sedangkan ketika berhadapan dengan dosen B, Anda malah jadi asal-asalan. Dengan kata lain, kegalakan dosen pun punya imbas positif untuk daripada Anda fokus pada dampak negatif akan kegalakan dosen, ada baiknya Anda belajar menerima sifat itu. Berikut ini 10 cara menghadapi dosen pembimbing yang pemarah dengan baik. 1. Jangan Masukkan ke Dalam HatiPepatah mengatakan bahwa bila kita tak bisa mengubah situasi, maka kitalah yang harus mengubah diri sendiri. Tujuannya, agar kita bisa beradaptasi dengan situasi tersebut. Hal ini pun sedikit banyak bisa diterapkan pada kasus dosen jelas tak bisa mengubah watak sang dosen. Anda mungkin bisa mengikis sedikit sifat galaknya, namun secara keseluruhan, ia akan sama itu, ubahlah diri Anda sendiri. Bila Anda adalah tipe orang yang sensitif, belajarlah untuk lebih bermuka tebal. Jangan memasukkan segalanya ke dalam hati. Dan jangan berlarut-larut dalam rasa malu dan sedih habis dimarahi. Belajarlah untuk cuek meski baru saja kena omel habis-habisan. 2. Minimalisir KesalahanKegalakan dosen tentu ada penyebabnya. Biasanya yang memantik emosinya adalah ketika kita melakukan kesalahan dalam jumlah yang terlalu banyak. Satu atau dua kesalahan mungkin akan membuat dosen cemberut. Namun lebih dari 5 kesalahan akan membuat Anda jadi target ledakan dari itu, usahakan lebih hati-hati saat menunjukkan hasil kerja Anda. Pastikan Anda menulis sesuai EYD hingga menyediakan argumen yang baik dan logis. Selain itu, penulisan nama gelar hingga singkatan juga wajib diperhatikan. Eits, jangan salah, hal-hal mendetail seperti ini ternyata penting sekali saat kita harus menghadapi dosen pembimbing yang meski tak semua, namun banyak di antara mereka yang memiliki ketelitian ekstra Jangan Membuat Kesalahan BerulangSelain perlu menghindari terlalu banyak kesalahan, Anda juga perlu menghindari melakukan kesalahan berulang. Hal seperti ini bisa membuat dosen Anda yang mudah emosi menjadi sangat pada pertemuan sebelumnya, Anda sudah diberitahu untuk tidak menggunakan buku A sebagai referensi. Sebab buku tersebut sudah terlalu tua. Namun pada pertemuan berikutnya Anda malah menggunakan referensi dari buku B yang jauh lebih tua dari buku bila dosen pembimbing mengatakan sesuatu, jangan cuma memahaminya secara literal. Anda juga harus paham konteksnya sehingga tidak dianggap melakukan kesalahan yang sama. Baca juga 8 Tips Agar Anda Lulus Kuliah Tepat Waktu4. Tak Perlu Berdebat dengan Dosen ItuSesekali, Anda mungkin merasa jengkel dengan dosen. Anda ingin membuktikan bahwa ia pun manusia yang bisa salah. Tapi, tindakan seperti ini sangat beresiko lho. Dosen Anda yang mudah marah itu bisa sangat tersinggung dengan sikap Anda yang dianggap menantang. Sebagai akibatnya, ia akan membuat skripsi atau tesis Anda jadi semakin sulit. Ada baiknya, Anda berpikir dan bersikap lebih pragmatis. Apalagi bila Anda tak mau repot dengan akibatnya yang bisa sangat Sesekali Ajak Dosen BercandaSeseorang yang mudah marah tak berarti tak memiliki selera humor yang bagus. Bisa jadi, meski emosinya sering naik, dosen Anda sangat menikmati candaan orang lain. Karenanya, tak ada salahnya menghadapi dosen pembimbing yang pemarah dengan sesekali membuat saja kita tak bisa berharap hal itu mengubah karakter galaknya. Namun dengan humor yang tepat, kita akan bisa mengambil hati sang dosen. Dan mungkin dengan strategi ini, Anda bisa menurunkan intensitas kegalakannya. 6. Pahami KarakternyaSelain memiliki selera humor yang baik, seseorang yang galak juga memiliki berbagai aspek lain pada dirinya. Bisa saja ia galak namun penyayang bisa juga dia galak namun sebetulnya sangat keibuan. Karakter-karakter ini perlu kita pahami bila menjalin ikatan yang lebih erat dengan setelah sedikit mengobrol, Anda baru tahu kalau dosen pembimbing Anda sangat menyukai bunga anggrek. Karenanya, bila suatu saat Anda pergi liburan, tak ada salahnya membelikan dosen bibit anggrek yang bagus. Dosen Anda pasti akan sangat menghargai oleh-oleh pemberian Hati-hati Saat Chatting dengan DosenTidak sedikit dosen yang memiliki aturan teramat ketat dalam hal chatting. Mereka mengharapkan mahasiswanya untuk bersikap sopan dan menghormati dalam ranah virtual ketika chatting bisa membuat dosen benar-benar jengkel. Contohnya, Anda suka menyingkat kata. Padahal dosen Anda sudah tua dan tak paham singkatan ala anak muda. Atau, ia teramat menjunjung tinggi kesopanan. Namun Anda asal saja chatting tanpa memberikan salam terlebih karena itu, kita pun semestinya menghindari hal-hal seperti itu. Toh, kebiasaan chatting yang sopan ini bisa menjadi bekal Anda masuk dunia kerja kelak. Saat harus berhubungan dengan klien, misalnya, Anda bisa menggunakan bahasa yang baik sehingga maksud Anda lebih lebih Gunakan Bahasa yang SopanSelain chatting dengan sopan, usahakanlah untuk selalu menggunakan bahasa yang baik ketika menghadapi dosen pembimbing yang pemarah. Pilih kata yang netral dan cenderung menentramkan. Misalnya, dosen Anda pada pertemuan yang lalu mengatakan bahwa Anda harus meninggalkan metode di pertemuan minggu ini, ia malah menyarankan Anda menggunakan metode A. Daripada mengatakan bahwa ia plin-plan, tanyakan masalah-masalah pada metode A. Katakan kekurangan metode A yang ia sebut pada pertemuan sebelumnya. Dosen Anda pasti lebih mudah menerima hal ini dibanding bila Anda menyebutnya juga 9 Kiat Teruji Menjadi Mahasiswa Berprestasi9. Jangan Mendekatinya Saat Mood Sedang BurukHindarilah meminta konsultasi pada dosen saat mood-nya sedang buruk. Misalnya, Anda tahu dosen Anda hari ini sangat sibuk. Ia bukan saja harus mengajar, namun juga mengikuti Anda sekadar ingin menyerahkan revisi, tentu tak mengapa. Namun, bila Anda ingin membicarakan topik yang penting sebaiknya cari waktu yang lain. Bilapun dipaksakan, hasil pertemuan pasti kurang maksimal. Belum lagi, ada potensi dosen Anda hanya akan marah-marah saja karena memang sedang lelah dan tidak Jangan Telat Saat Anda telat, Anda hanya memberikan alasan untuk dimarahi dosen. Padahal Anda tahu sendiri bahwa dosen Anda tersebut sangat pemarah. Karena itu, usahakanlah untuk senantiasa datang tepat waktu. Bila perlu, Anda harus datang sebelum jam yang untuk menghindari dimarahi, hal ini juga memungkinkan Anda tidak gagal bertemu dosen. Ingat, dosen biasanya sangat sibuk. Kadang meski sudah berjanji untuk bertemu, tiba-tiba ia harus pergi. Dengan datang lebih cepat, peluang Anda bertemu dosen akan lebih atau tesis terasa semakin berat bila kita memiliki dosen pembimbing yang galak. Padahal, kegalakan dosen sebenarnya bisa memacu kita untuk lebih cepat menyelesaikan tugas tersebut. Daripada merasa takut, yang seharusnya kita upayakan adalah beradaptasi dengan sifat dosen. Dengan demikian, kita dapat menghadapi dosen pembimbing pemarah dengan lebih baik sekaligus bisa lulus tepat waktu.